Camping di Poyotomo
Dikesempatan liburan kali ini, aku sama Gilang memutuskan buat nyobain cara liburan yang beda, yang agak sedikit jauh dari kota. Dan kebetulan aku juga dapet recommend tempat yang keren banget dari temenku didaerah Bintan. Ini tempat lumayan jauh dari pusat kota. Untuk mencapai tepat ini kami musti nyebrangin lautan. Dan biar ngga susah nanti ketika disana, kami sengaja bawa motor dari Batam.
Setibanya dipelabuhan ASDP Tanjung Uban, kami langsung
tancap gas menuju tempat ini. Dan itu memakan waktu sekitar 45 menit
perjalanan. Disepanjang perjalanan yang ada pepohonan, ilalang, tanah kosong. Perumahan
warga itu bisa diitung, Cuma ada beberapa biji doang dan jaraknya juga
jauh-jauh banget. Waktu itu jam menunjunkan pukul 13.05 dan panasnya nyentang
banget dikepala. Sepanjang jalan ngeliatin GPS, kok rasanya jauh banget ngga
nyampe-nyampe.
Udah lemes seada-adanya karena panas, capek, dan laper,
tiba-tiba kami ngeliat gerbang dengan tulisan “SELAMAT DATANG DI TAMAN
PEMANCINGAN POYOTOMO”. Wuihhhh, kita cerah seketika.
Suasana yang ramai tapi tetap teduh menyambut kami. Setelah antri
untuk membayar masuk Rp 10.000 per orang, kami langsung masuk kedalam area
Poyotomo menuju kantin, menemui mbak Desi untuk penyewaan tenda karna kami mau
camping disini. Biaya sewa tendanya juga murah banget, cuma Rp 50.000,- untuk
satu malam. Dan tendanya bebas mau didirikan dimana aja didalam area Poyotomo. Lokasi
yang kami pilih diarea belakang, ada kayak danau kecil disana. Dan ketika
dilihat dari sisi depan, tenda kami pas banget ada di kaki gunung bintan. Sumpaaah,
keren.
Setelah tenda berdiri, kami lanjut makan siang. Udah telat
banget buat disebut makan siang sih sebenernya, pokoknya intinya makanlah. Soalnya
dari pagi perut kami Cuma diisi pop mie, beli kapal.
Karna udah capek, kita memutuskan buat makan dikantin yang
ada dipoyotomo. Pilihan menunya emang ngga begitu banyak, tapi enak-enak. Dan harganya
juga standart, ngga mahal-mahal amat kayak tempat makan yang ada ditempat
wisata pada umumnya.
Selesai makan, kita keliling-keliling desa Sri Bintan nyari buah
favorit kita, Duriaaaaannnn. Karna memang kebetulan saat ini lagi musim durian.
Disepanjang jalan, bau durian udah kecium dimana-mana. Banyak
penduduk lokal yang menjajakan durian didepan rumah mereka dipinggir jalan. Siang
itu aja kami singgah kebeberapa penjual durian. Mumpung disana, kapan lagi
makan durian yang asli baru jatoh dari pohon?
Malam harinya kami kepengen nyari makanan diluar. Setelah beberes, mandi, dan ganti baju, kami keluar. Pengen nyobain makanan lokal masyarakat sini. Tapi semua gagal total. Kami keluar daerah poyotomo sekitar jam 19.00 dan suasana udah sepi. Kami nyoba nanya ke beberapa penduduk yang ketemu dijalan ternyata buat beli makanan doang kami harus jalan sampe kesimpang lagoi yang lumayan jauh dari sana. Ditambah lagi sepanjang jalan juga ngga ada lampu jalan. Gelap seada-adanya. Opsi kedua, ke arah kantor pemerintahan didaerah Dompak. Disana baru warung makan. Dan ya sama aja, jalanan menuju kesana juga gelap minta ampun.
Kami memutuskan buat mengambil opsi kedua, dengan
pertimbangan jarak tempuhnya lebih deket kesana ketimbang kesimpang lagoi. Gelap-gelap
kami tempuh juga demi makan. Jalanan sepi, Cuma ada dua motor, motor aku sama
Gilang, dan satu lagi motor temen kami. Hanya sesekali ada kendaraan dari arah
berlawanan. Kanan kiri jalan adanya hutan, rawa-rawa, semak belukar. Beneran serem
banget.
Tapi kami beruntung, belum nyame ketempat tujuan, kami udah
ketemu tempat makan. Langsung aja belok tanpa mikir itu makanan enak apa ngga,
pokoknya makan ajalah. eh tapi ternyata pecel lelenya enak loh. Ngga sia-sia
jalan lumayan jauh, gelap-gelapan.
Sayang, begitu selesai makan digazebo pinggiran kolam hujan
turun lumayan deres. Buru-buru deh balik ketenda sebelum kuyup.
Pagi hari di Poyotomo adalah pagi hari terindah sepanjang
hidup. Asli damaaaaaai banget. Keluar tenda, ngeliat kearah Gunung Bintan yang
masih terselimuti kabut. Subhanallah.
Suasananya juga beda 180 derajat kayak pertama kali kami
menginjakan kaki disini. Tidak ramai seperti kemarin, hanya ada beberapa orang
berjalan dipinggir kolam, anak-anak kecil bermain air, dan beberapa ekor bangau
terbang rendah diatas kolam pemancingan.
Tapi sayangnya ngga bisa lama menikmati suasana itu karna
harus beberes barang, dan pergi dari situ karna ngejar kapal buat balik kebata.
Lain kali harus kesini lagi, menghabiskan pagi memandangi kabut yang menutupi
gunung bintan perlahan menghilang.
0 komentar :
Posting Komentar