Wonder Woman Movie
Picture from Google |
Ini film yang, katanya, udah lama ditunggu-tunggu sama
Gilang. Film yang diangkat dari DC Comics
ini mengisahkan tentang perjuangan seorang perempuan untuk menjaga dan
mengembalikan perdamaian dunia disaat tengah berlangsungnya perang besar antara
Jerman VS Inggris.
Kisah yang berlatar pada tahun 1918 ini dimulai dengan
flashbacknya Diana, yang diperankan oleh Gal Gadot, ke masa kecilnya ketika
masih berada di Themyscira, sebuah tempat yang diciptakan oleh Zeus untuk
melindungi Kaum Amazon dari seorang Dewa perang bernama Ares, yang notabene
adalah anaknya Zeus itu sendiri. Dari kecil Diana selalu diceritakan oleh
ibunya, Hippolyta (Connie Nielson) tentang Zeus, Dewa yang menciptakan manusia
dan Dewa perang, Ares. Juga tentang senjata rahasia yang ditinggalkan Zeus
untuk mengalahkan Ares, bernama GodKiller.
Semua peghuni Themyscira itu perempuan-perempuan tangguh
yang memang sudah dilatih berperang dibawah asuhan Jendral Antiope (Robin Wright),
yang sayangnya terbunuh saat perang melawan pasukan jerman yang tak sengaja
menemukan Themyscira ketika sedang mencari pilot Steve Trevor (Chris Pine).
Steve Trevor sendiri juga tidak sengaja sampai di Themyscira
karna pesawat yang dikendarainya pada saat kabur dari tentara jerman rusak dan
tenggelam diperairan Themyscira. Diana yang melihat kejadian itu langsung
menolongnya dan membawanya kedaratan.
Dari Steve Trevor lah Diana mengetahui bahwa diluar sana
sedang terjadi perang besar yang banyak memakan korban terutama perempuan dan
anak-anak. Dan akhirnya Diana memutuskan untuk ikut kedunia manusia yang
sesungguhnya.
Target utama Diana dan Steve Trevor adalah Erich Ludendorff
(Danny Huston) seorang Jendral dari pasukan Jerman, yang dipercayai sebagai
Ares oleh Diana, dan Doctor Maru (Elena Anaya) atau yang lebih dikenal orang-orang
sebagai Dr. Poison. Perjalanan pencarian ini didukung oleh seorang jendaral
dari pasukan Inggris, Patrick Morgan (David Thewlis), juga teman-teman Steve
yaitu, Sameer (Said Thagmaoui), Charlie (Ewen Bremner), dan Chief (Eugene Brave
Rock).
Sama seperti film-film lainnya, pasti ada aja kisah
romantisnya. Dan inilah yang terjadi antara Steve Trevor dan Diana dalam
perjalanan mereka menuju Garis Depan, seperti yang tertulis dibuku hariannya
Dr. Maru yang dicuri oleh Steve Trevor saat ia memata-matai pasuka Jerman.
Sepanjang film ini banyak adegan adegan berantem super seru
yang bikin ngga ngedip. Aksinya Gal Gadot juga juaraaa. Dan ending yang
ngga disangka-sangka juga bikin geregetan nontonnya. Dari awal film, aku sama
Gilang udah percaya banget kalau dr. Maru itu jelmaan Ares. Disepanjang film,
Diana yakinnya kalau Ludendorff itu Ares. Tapi ternyata, siapa yang ngira kalau
Aresnya adalaaaaaaahhhhhhh, Patrick Morgan, a speaker for peace on the Imperial War Cabinet, orang yang mendukung
perjalanan team Diana dan Steve. Padahal Diana udah Berhasil ngebunuh
Ludendorff loh.
Dan dari perkelahian Diana melawan Patrick Morgan a.k.a Ares
itulah Diana tau kalo dia sebenernya bukan anak dari Hippolyta, tapi anak dari
Zeus, yang sengaja ditinggalkan bersama Kaum Amazon untuk menjadi senjata
terakhir melawan Ares. Berarti Diana sama Ares sodaraan dong yah. Haha.
Endingnya yang sad ending bikin galau. Kenapa harus Stevenya
yang mati? Mengorbankan diri untuk mengamankan Gas yang diciptakan Dr. Maru
supaya ngga memakan korban orang-orang yang ngga bersalah. Uh, sooo sweet. Tapi
kan kasian Diananya
#RIPSteveTrevor
Over all, film ini bagus banget. Two thumbs up deh pokoknya
buat sutradaranya, Patty Jenkis. Ceritanya yang mengambil settingan World War I
dan masa Yunani kuno dengan kepercayaan dewa-dewanya juga keren banget.
Banyak quotes keren dalam film ini yang masih aku inget
sampe sekarang, contohnya:
“Aku selalu ingin menyelamatkan dunia. Namun semakin dalam, kamu akan melihat semakin banyak kegelapan di dalamnya.”
Dari sini, yang aku tangkep adalah, bahwa dalam diri manusia
itu selalu ada dua sisi. Sisi baik, dan sisi buruk. Tinggal kembai lagi ke diri
masing-masing. Mau berada disisi yang manakah kita?
Film ini sih wajib nonton banget buat aku. Aku suka jalan
ceritanya, cast-nya, semuanya recommended banget menurut aku. Tapi aku ngga
suka sama ‘Diana-nya’. Dia rese, suka gangguin pacar aku. Eh? Oke, maaf jadi
curhat :p
0 komentar :
Posting Komentar